Hukum dan Bacaan Doa Qunut dalam Salat Subuh

Hukum dan bacaan doa qunut dalam salat (sholat) Subuh ini mengulas tentang bacaan doa qunut beserta artinya dan hukum membaca doa qunut dalam salat Subuh. Membaca doa qunut dalam salat subuh sering menjadi pertentangan tersendiri akibat perbedaan keyakinan dan pemahaman. Sebagian pihak membolehkan bahkan menganggapnya sunnat namun pihak lain tidak.

Hukum Membaca Doa Qunut dalam Salat Subuh

Doa qunut adalah serangkaian doa yang dibaca saat iktidal (berdiri setelah ruku) pada rakaat terakhir salat subuh atau witir. Hukum membaca doa qunut ini bagaimana?.

Menurut pendapat madzab Syafi’i,  doa Qunut dalam salat Subuh merupakan salah satu dari sunnat Ab’adl salat, baik saat terjadi musibah maupun tidak. Membaca doa qunut juga dipraktekkan oleh sebagian besar ulama salaf dan generasi setelahnya. Bahkan para sahabat Nabi Muhammad (termasuk Khulafa'ur Rasidin) semisal Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Al Khatthab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas dan Al Barra’ bin Azib pun membaca doa qunut dalam salat subuh yang dikerjakannya (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, juz 3, hal 504).

membaca-doa-qunut

Dalil yang digunakan sebagai rujukan hukum membaca doa qunut antara lain hadist Anas bin Malik yang berbunyi:

مَا زَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَ

Yang artinya kurang lebih: “Rasulullah SAW tidak henti membaca Qunut dalam shalat Fajar hingga beiau meninggal dunia” (Musnad Ahmad bin Hambal)

Juga hadits yang diriwayatkan dari Al Awwam bin Hamzah, bunyinya:

سألت أبا عثمان عن القنوت ، في الصبح فقال : بعد الركوع . قلت : عمن ؟ قال : عن أبي بكر وعمر وعثمان

Artinya kurang lebih: “Aku bertanya pada Abu Utsman tentang masalah qunut dalam shalat Shubuh. Dia menjawab, “Setelah ruku’”. Aku bertanya lgi, “Dari siapa?” Dia menjawab, “Dari Abu BAkar, Umar dan Utsman”.

Namun harus diakui juga bahwa terdapat  hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak membaca qunut dalam salat Subuh. Akan tetapi hadits tersebut tetap tidak menghalangi kesunnatan membaca doa qunut, apalagi sampai mengharamkannya. Hal ini menurut para ahli fikih selaras dengan kaidah Ushul Fiqh yang berbunyi; “Dalil yang menetapkan lebih didahulukan daripada dalil yang menafikan, karena dalil yang menetapkan memiliki informasi tambahan.”

Bacaan Doa Qunut dan Terjemahannya

Bacaan doa qunut adalah sebagai berikut:

أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ, فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ, وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ, وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(Allahummahdiniy fiiman hadait. Wa ‘aafiniy fiiman ‘aafait. Wa tawallaniy fiiman tawallait. Wa baarikliy fiima a’thoita. Wa qiniy syarro maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo ‘alaik. Wa innahuu laa yadzillu man waalait. Wa laa ya ‘izzu man ‘aadait. Tabaarokta robbanaa wata’aalait. Falakal hamdu ‘alaa maa qodhoit. Astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wa shollallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadininnabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii washohbihii wa sallam.)

Terjemahannya kurang lebih: “Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Nah, sekarang sudah jelas, kan hukum membaca doa qunut dalam salat subuh. Tentunya bagi talamidz (para siswa-siswi) MI Tarbiyatusy Syubban sudah tidak ada keraguan lagi dalam mengamalkan doa qunut setiap kali salat subuh.

66 Comments

Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa santun

  1. thanks gan
    http://jajakakulon.wordpress.com/

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Info nya Min'

    ReplyDelete
  3. Gan.. Sudah pernah umroh atau haji belum ??, di masjidil nabawi dan masjidil haram tidak pernah ada qunut. Manakah yg lebih baik kita contoh tata cara sholatnya ?? Mohon pencerahan gan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya yg pakai qunut itu pakai madzab syafi'I,, sedangkan di makkah tidak pakai madzab syafi'I.. Karna di indo pakai madzab syafi'I maka sebaiknya pakai qunut..

      Delete
    2. Karena di Makkah menggunakan madzab hanafi

      Delete
  4. Gak salah tuh?? Penulisan dari kiri ke kanan? ?????????? Seumur2 baru liat yg kayak bgini?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngantuk ya makanya salah liat??? Gak ada yg salah kok dgn penulisannya.

      Delete
  5. Di Saudi lain mazhab sebab tu takda doa qunut

    ReplyDelete
  6. Terima kasih atas informasinya, semoga diberikan keberkahan dari ALLAH...amin

    ReplyDelete
  7. Oh, jd klo gx pake doa qunut gpp

    ReplyDelete
  8. Anata@ perasaan penulisan dalam artikell di atas gak ada yang salah tuch.

    ReplyDelete
  9. Ass..Kite harus nye sbgai umat islam brsatu..
    Jangan memperdebatkn swatu masalah yg bisa ngancurin prsatuan kite dan juga jangan sukanye mncari letak ksalahan orang laen. "Intinye klw yg bnernya ntu yg sholat dan yg salah ntu yg ga sholat.wass.

    ReplyDelete
  10. ass.ww. Maaf ustad. saya kalo qunut hanya sampai Wa qiniy syarro maa qodhoit. kemudian ditutp solawat nabi. gimana hukumnya. trims.fatwanya.

    ReplyDelete
  11. Baru belajar Qunut, selama ini nda pakai, :)
    http://tasminfhary.blogspot.com/

    ReplyDelete
  12. Ada yang bilang "perbedaan adalah rahmat" dan ada yang nyanggah "betul perbedaan adalah rahmat tapi harus dikomunikasikan" dengan alasan kok bisa beda pasti ada sesuatu. Zaman sudah canggih mbok yao para ulama manfaatkan kecanggihan ini untuk komunikasi, cari solusi sampai ke intinya. Menurut mazhab ini begini, yang lain begono. tolong di compare dengan pendapat ini:
    http://dualtechsolusindo.com/hukum-islam/hukum-dalil-qunut-dalam-shalat-subuh-dalam-agama-islam

    monggo dikaji yang sedalam2nya berlandaskan pedoman:mencari kebenaran hakiki bukan pembenaran, tanpa memasukan politik/kepentingan pribadi dan golongan, Imam Mazhab adalah manusia biasa yang punya khilaf juga, mereka ada yang bahkan guru dan murid tapi berbeda mazhab. yang mungkin apa yang diterima guru belum lengkap dan si murid menemukan yang lebih shohih. sama halnya saya (SMA tahun 93an) diajarin teori darwin sebagai kurikulum sekolah pelajaran biologi sebagai suatu kebenaran dan ternyata itu adalah salah.
    Demikian kurang lebihnya mohon maaf.

    ReplyDelete
  13. Ass, Selalu jika ada perbedaan larinya ke mari kita bersatu, padahal dalam hal ini kita diskusi mencari pembenaran. bukan dengan maksud membeda - bedakan, dalil atas do'a qunut diatas hanya sebahagian kecil yang hadist menyatakan Rasulullah SAW selalu membaca qunut ketika subuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Qunut kan sunat hukumnya jadi mo dikerjakan monggo, ga dikerjakan jg monggo

      Delete
  14. Ada kisah Nabi pernah mengutus beberapa orang untuk sholat di masjid yang jauh tempatnya, karena waktu hampir habis sebagian orang tersebut sholat di tengah perjalanan sedang yang lain tetap sholat di masjid tersebut sesuai perintah Nabi, dan Nabi membenarkan keduanya, mungkin itu bisa jadi pedoman bagi orang yang menghargai perbedaan

    ReplyDelete
  15. Terima kasih...

    ReplyDelete
  16. Ass ww wb. mungkin ada sebaiknya juga kita membaca beberapa hadist lain tentang hukum Qunut ini. Dalam hadist2 shahih lain diceritakan bahwa Rosulullah Saw membaca qunut tidak tertentu pada sholat subuh saja, melainkan dalam sholat2 fardlu lainya juga. Rosulullah membaca Qunut itu, ketika masa perang, dimana beliau ketika itu mendoakan agar musuh2 beliau binasa. Namun saat itu pula turunlah Ayat 128 surat Ali Imran. (mohon baca tafsir tentang sebab2 turunnya ayat ini) Dalam ayat ini Allah menegur Nabi Saw, dan sejak saat itu beliau tidak baca Qunut lagi. Demikian semoga kita mendapat petunjuk dan tidak berbantah-bantahan. Allahu'alam. @bin.pulan

    ReplyDelete
  17. Yang punya "keyakinan" doa qunut patut dibaca, silakan dibaca tiap shalat subuh Dan yg masih ragu akan doa qunut, ngga di Baca juga Gpp ( ngga dosa juga ko) Islam tidak memberatkan Dan kurang etis kalo debatin hal beginian.

    gua setuju sama pendapat anonymous, "yang salah yang ngga shalat".

    ReplyDelete
  18. assalamu'alaikum wr wb....anne setuju semua berarti semua yg sudah berkomentar ini adalah orang2 yang mau mengaji, ini lah yang disebut lslam sebagai rahmatan lil'alamin...yg mau Qunut ya monggo yg ngak qunut ngih monggo...mudah2an yg Qunut dan yg ngak Qunut sama2 masuk surga...Amin

    ReplyDelete
  19. makasih min amalan doa qunut nya, izin copas min buat di hapal :)

    ReplyDelete
  20. Ok deh,kali ini aku sudah gak ragu lagi.terimaksih

    ReplyDelete
  21. Nabidan sahabatnya semua menerjakan qunut subuh bisa diklik " blogthohiranam.blogspot.com

    ReplyDelete
  22. Kalau mau mengikuti Nabi dan sahabatnya yaa qunut,baru 1200 kemudian ada tuduhan bid'ah katanya,menurut Ibnu Taimiyah, bisa di klik diblog kami tuduhan Ibnu Taimiyah ttg qunut kepada jakfar Arrazy.

    ReplyDelete
  23. itu bukan tuduhan tetapi ada dasarnya. harus diingat ilmu pengetahuan itu berkembang sesuai dengan perkembangan Zaman Sebagai orang islam kita diwajibkan menuntut ilmu.Jangan Taklik Buta misalnya tentang persoalan Qunut.saya tidak menganut mazhab mazhaban dasarnya,alquran dan hadist.dan mempelajarinya harus menyeluruh.jangan karena tidak sepaham hadistnya tidak dipakai.mungkin ente ente sudah pernah naik haji atau umrah. apakah sholat subuhnya di majidil haram tau masjidil nabawih pakai qunut? jawabanya nggak pakai.satu lagi coba periksa perawi hadist baik yang mengatakan boleh tau tidak secara seksama.ente ente kaum intelektual ane yakin akan jawaban yang pasti.ok

    ReplyDelete
  24. semua tergantung pada niatnya. bagaimanapun juga setiap Do'a pasti selalu mengharapkan yang baik :)

    ReplyDelete
  25. Assalamu'alaikum buat kita2 kaum muslim,,gak ada habisnya bahas soal perbedaan,,intinya makna dr doa qunut itu baik buat kt kaum muslim,,di baca ataupun tidaknya dlm solat subuh itu menurut keyakinan kt masing2,,dan sudah jelas hukumnya sunnah,,ikuti aturan masing2,asal gak menyimpang dr ajaran AlQur'an dan Hadits Rasullah swt..tks

    ReplyDelete
  26. Masalah Qunut kedudukannya cuma sunnah,dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan yaaa dak apa-apa.dan Qunut itu sudah dikerjakan Nabi dan pare sahabatnya, juga qunut terdat di beberapa tempat.hal ini sejaklama sekali. setelah perang yamamah ada kurang lebih 70 sahabat yang hafal Alqur'an yang terbunuh sehingga Nbi sangat duka sekali,karena qur"an padasaat itu masih cerai berai,ada yang ada di batu putih,tembikar, dipelapah kurma dan sebagainya. adapun hadist mengenai qunut nazilah ( qunut mintak celaka kepada kafir qurasy,seperti,Riklan dan Usayyab sbb.

    ReplyDelete
  27. maaf itu tulisan arabnya salah...mohon dibenarkan..trimakasih

    http://jagadkawula.blogspot.com/

    ReplyDelete
  28. bukan hadist, yang benar hadits

    ReplyDelete
  29. Membaca artikel ini dg bgitu banyaknya perbedaan yg meninbulkan perdebatan saya jadi teringat sewaktu saya kecil , belum mengenal yg namanya bid 'ah. Guru ngaji saya dulu pernah berkata bahwa suatu saat nanti satu persatu sunnah sunnah rasul akan dihilangkan (dihapus) oleh musuh2 nabi. dg Apapun caranya.
    Apa ini yg simaksud?

    ReplyDelete
  30. Jika ada perbedaan, sebaiknya kembali pada Alloh dan Rosulnya

    ReplyDelete
  31. Membaca doa qunut hukumnya sunah. yang mau membaca qunut gg apaapa yg tidak juga gg apapa. laksanakan menurut keyakinan masing2. utamakan persatuan Islam.

    ReplyDelete
  32. Rasuk sering memberi atau membenarkan contoh2 yg berbeda2 kepada sahabatnya, bukan karna inkonsiten, tp agar umat islam bisa menggunakn amalan sesuai situasi dan keragaman kehidupan umatnya, sehingga islam menjadi agama yg universal krn bisa diterima oleh setiap waktu dan tempat di setiap jaman, ini pandangan visioner beliau. Dengan begitu berarti islam menghormati perbedaan dan tdk menghendaki perpecahan.

    ReplyDelete
  33. Assallamual'aikum... Numpang nimba ilmu dari para agan2 semua di komentar.
    Sesama Muslim itu saudara, Do'a Qunut hukumnya sudah tau semuakan? ( SUNAH ) sedangkan SALAT (solat) Hukumnya (WAJIB) kenapa harus mengejar yang sunah, meninggalkan yang WAJIB..?? mari sama-sama kembali ke AL-QURAN... mohon maaf jika salah bertulisan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju mas brow..!! Kadang susah juga sih klw udah keyakinan campur tradisi.. Hehehe.. Asal ikut2an gk pernah d kaji syariatnya..

      Delete
  34. Ass ...permisi kalau doa lanjutan setelah doa qunut biasa imam melanjutkan doa allhumna salimna .... Walmuslimin.......mohon kelanjutan doa ini .... Trimakasih.....wasalam...

    ReplyDelete
  35. lakum diinukum wal yadiin
    Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
    untukmu agama islammu dan untukku agama islamku.
    ente ga usah urus kunut orang lain, dia mau kunut ato tidak, urus tuh diri sendiri sdh yakin ga, tidak masuk neraka ??

    ReplyDelete
  36. buat om erwin bontang tolong klarifkasi kmbli mksd ayat lakum dinukum waliyadin nya om...... dn klo bisa coment nya kaya yg lain dong gk pke kasar gk pke egois jg gk sentiment enak bawaan nya klo husnul'adab.... mksih...

    ReplyDelete
  37. islam itu tidak mengajarkan untuk berdebat , beda pemahaman itu sudah biasa, jadi kesimpulan nya
    kita kan punya guru masing "
    lagi pula islam tidak mengajarkan hal yg salah
    bener gak gan ?

    ReplyDelete
  38. Apa boleh baca doa qunut dua kali dalam satu solat subuh? Yang masbuk ada yang buat begitu. Mohon pencerahan. Terimakasih.

    ReplyDelete
  39. Yang bener itu yg sholat subuh....yg salah itu yg gak sholat subuh n milih ngorok di kasur. Qunut dibaca atau tidak itu pilihan masing2. Klo dibaca tentu dapat pahala lebih. Ndak dibaca juga ndak apa2...

    ReplyDelete
  40. gw ikutin ajaran rosulullah aja lah pastinya..!! Berartu subuh ttp 2 rekaat hk pake qunut..!! #paling diliatin sinis :-D

    ReplyDelete
  41. dalam islam ada 4 mashab yang mana anda yakini jalankan itu bahwa sesunguhnya semua itu benar, doa qunut adalah doa bersama saat sholat dimana ada hadis yang mengatakan doanya 40 orang pasti ada yang diterima

    ReplyDelete
  42. KUNUT SUBUH SUDAH DI CONTOHKAN NABI DAN SAHABAT, BUKTI BAHWA DO'A KUNUT SUBUH SUNNAH.

    ReplyDelete
  43. عن محمد بن سيرين قال قلت لانس. هل قنت رسول الله قى صلا ة الصبح ؟ قال نعم بعد الركوع يسرا ( رواه مسلم
    فى صحيحة )

    " Dari Mukhammad bin Sirin berkata " aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik, apkah rosul saw. membaca kunut dalam shalat subuh ? " beliau menjawab " ya setelah rukuk sebentar." ( HR.Muslim no : 1578 )

    ReplyDelete
  44. عن انس بن مالك قال . ماكان رسول الله صلعم. يقنت فى الفجر حتى فارق الدنيا ) رواه احمد والدارقطنى والبيهقى وغيرهم باسند صحيح (

    " Dari Anas bin Malik berkata " rosulullah membaca kunut dalam shalat fajar ( subuh ) sampai meninggal dunia ( HR.Akhmad 3/162, al-Daroquthni 2/39, al-Baihaqi 2/201, dll dengan sanad yang shaheh )

    ReplyDelete
  45. Alhamdulilah dengan membaca ini saya baru tahu bawa sesunguh alloh telah memberikan jalan terbaik pada hambanya amiin

    Kunjungi web kami di
    www.permataqadri.com

    ReplyDelete
  46. ass.mas thohir
    Setahu saya, mengkhususkan membaca doa qunut hanya pada waktu shalat Subuh tidak ada landasannya dari dalil yang shahih. Adapun hadits Anas bin Malik radhiallahu 'anhu yang berbunyi:

    وأما في الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا

    “Adapun pada shalat Subuh, beliau (Nabi صلى الله عليه وسلم) senantiasa melakukan qunut sampai meninggalkan dunia (wafat).”

    Hadits ini adalah hadits yang sangat lemah. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Al Musnad (3/162) dan Ad Daraquthni di dalam As Sunan(2/39). Di dalam sanadnya terdapat Abu Ja’far Ar Razi. Pendapat yang kuat mengenai Abu Ja’far Ar Razi ini adalah pendapat yang menilai bahwa dia adalah seorang yang lemah. Selain itu, dia juga menyelisihi para perawi lain yang lebih kuat darinya dalam hal penyebutan qunut Subuh, di mana para perawi selain Abu Ja’far Ar Razi tidak ada satupun yang menyebutkan tentang qunut Subuh di dalam riwayat-riwayat mereka, sehingga tambahan qunut Subuh yang disebutkan oleh Abu Ja’far Ar Razi di sini adalah tambahan yang mungkar. Ibnu Rajab dan Al Albani menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits mungkar.

    Bukti lainnya yang mendukung bahwa Rasulullah tidak pernah melakukan doa qunut pada setiap shalat Subuh adalah atsar dari Sa'd bin Thariq Al Asyja'i rahimahullah. Dia berkata:

    قلت لأبي: يا أبة! إنك قد صليت خلف رسول الله صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر وعثمان وعلي بن أبي طالب ههنا بالكوفة نحوا من خمسين سنة، أكانوا يقنتون؟ قال: أي بني محدث

    “Saya bertanya kepada ayah saya (yaitu Thariq bin Asyyam radhiallahu 'anhu, salah seorang sahabat Nabi): “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau telah pernah shalat bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم , Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali bin Abi Thalib di sini di Kufah selama sekitar lima puluh tahun. Apakah mereka pernah berqunut (di waktu shalat Subuh)?” Dia (ayahku) menjawab: “Wahai anakku, itu adalah muhdats.”

    Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi (402), Ibnu Majah (1241), dan yang lainnya dengan sanad yang shahih.

    Di dalam atsar di atas jelas disebutkan, bahwa Thariq bin Asyyam radhiallahu 'anhu yang telah bertahun-tahun lamanya shalat bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم , Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali bin Abi Thalib, sama sekali tidak pernah mendapati satupun dari mereka yang membaca doa qunut di dalam shalat Subuh secara terus-menerus. Bahkan Thariq menyatakan bahwa perbuatan ini adalah "muhdats", yaitu tidak ada tuntunannya dari Rasul صلى الله عليه وسلم .
    jadi kalau kita berdebat tentang qunut tidak akan habis habisnya. makanya sebelum berdiskusi pelajari ilmu fikhi dong jangan hanya ikut ikutan saja . ingat ayat pertama turun, iqra, kt disuruh membaca bukan mendengar , artinya kita disuruh belajar pelajari hadist hadistnya dari berbagai perawinya.dan tanyakan kepada diri sendiri apa ada hadist yang bertentangan.t.kasih

    ReplyDelete
  47. Saya sudah lama ingin menulis sesuatu seperti ini di situs web pakar seo saya sendiri dan sekarang anda telah memberikan saya ide untuk menulis, terima kasih

    ReplyDelete
  48. Saya sholat subuh kadang qunut kadang ga...
    Boleh ga tuhkya gitu

    ReplyDelete
  49. Intinya yg gak kunut pasti yg gak hapal .kalo yg hapal baiknya pake aja yg gak hapal doa kunut sebaiknya belajar dikit dikit

    ReplyDelete
  50. Intinya yg gak kunut pasti yg gak hapal .kalo yg hapal baiknya pake aja yg gak hapal doa kunut sebaiknya belajar dikit dikit

    ReplyDelete
  51. Pake hadits yg shahih aja, kalo yg shahih bilang gak, ya udah gak, bukan kah taqwa itu harus bertambah setiap hari nya,

    ReplyDelete
  52. Maaf min, cuma mau tanya, itu doa qunut sumbernya darimana y? Hadits riwayat siapa halaman berapa? Terimakasih

    ReplyDelete
  53. Kenpa orang indonesia selalu memberatkan mazhab ketimbang qur,an dan hadis,, udah jelas Islam tu pedomanya Al Qur'an,Anda dan hadis,, Mazhab klw Mekah dan Madinah gk pake Mazhab terus Mazhab empat itu siapa,, sedangkan Mazhab Syafi'i,i sndri sudah jelas mengatakan di kitab Safi,ini klw (pendapatku bertentangan dengan hadis lemparkan ke tembok) artinya suruh membuang kan pendapatnya sendiri klw bertentangan dengan dengan hadis

    ReplyDelete
  54. Yg jelas berdoa,a kepada Alloh mintak petujuk supaya di kasih ilmu tentang qunut subuh,, mn yg bnr dan mana yg salah itu soal ibadah masa rosul kelewatan mengajarkan tantang ibadah kita buang hajad itupun ada do,Anya lo,apa lg ini ibadah Lo,, kita berinteraksi kepada sang pencipta,,

    ReplyDelete
  55. Mohon penjelasanya derajat hadist yg disampaikan diatas seperti apa?
    Palsu/dhoif/hasan/hasan shohih/shohih/mutafaqun'alaihi..
    Agar kami orang awam juga bisa memahaminya dg ilmiah bukan taqlid

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa santun

Previous Post Next Post