Makalah | Profesionalisme Guru #2

Makalah | Profesionalisme Guru #2 merupakan artikel lanjutan dari artikel sebelumnya tentang Makalah Profesionalisme Guru yang telah dipublish di blog ini. Dalam artikel sebelumnya (Makalah dengan judul Profesionalisme Guru; Tuntutan Paradigma Baru Pendidikan) telah panjang lebar diuraikan tentang kondisi dunia pendidikan utamanya di madrasah ibtidaiyah, dan pengembangan profesionalisme guru (ustadz).

Tulisan ini melanjutkan pembahasan tentang berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berikut lanjutan makalah Profesionalisme Guru selengkapnya.

mi-tarbiyatusy-syubban-jakenan

Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru diantaranya meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi, misalnya program penyetaraan Diploma II bagi guru-guru SD, Diploma III bagi guru-guru SLTP dan Strata I (sarjana) bagi guru-guru SLTA. Meskipun demikian penyetaraan ini tidak bermakna banyak, kalau guru tersebut secara entropi kurang memiliki daya untuk melakukan perubahan.

Selain diadakannya penyetaraan guru-guru, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah program sertifikasi.

Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru, imbalan, dll secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang termasuk guru.

Dari beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah di atas, factor yang paling penting agar guru-guru dapat menigkatkan kualifikasi dirinya yaitu dengan menyetarakan banyaknya jam kerja dengan gaji guru. Program apapun yang akan diterapkan pemerintah tetapi jika gaji guru rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya guru akan mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya. Tidak heran kalau guru-guru di Negara maju kualitasnya tinggi atau dikatakan professional, karena penghargaan terhadap jasa guru sangat tinggi. Dalam Journal PAT (2001) dijelaskan bahwa di Inggris dan Wales untuk meningkatkan profesionalisme guru pemerintah mulai memperhatikan pembayaran gaji guru diseimbangkan dengan beban kerjanya. Di Amerika Serikat hal ini sudah lama berlaku sehingga tidak heran kalau pendidikan di Amerika Serikat menjadi pola anutan negara-negara ketiga. Di Indonesia telah mengalami hal ini tetapi ketika jaman colonial Belanda. Setelah memasuki jaman orde baru semua berubah sehingga kini dampaknya terasa, profesi guru menduduki urutan terbawah dari urutan profesi lainnya seperti dokter, jaksa, dll.

Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat, dan faktor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru.

Profesionalisme guru akan mengubah peran guru yang tadinya pasif menjadi guru yang kreatif dan dinamis. Hal ini sejalan dengan pendapat Semiawan (1991) bahwa pemenuhan persyaratan guru profesional akan mengubah peran guru yang semula sebagai orator yang verbalistis menjadi berkekuatan dinamis dalam menciptakan suatu suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning environment. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru memiliki multi fungsi yaitu sebagai fasilitator, motivator, informatory, komunikator, transformator, change agent, innovator, konselor, evaluator dan administrator (Soewondo, 1972 dalam Arifin 2000).

Oleh karena itu, upaya peningkatan profesionalisme guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dengan kurikulum itu sendiri. Mungkin seorang guru yang professional akan mampu mengembangkan silabus, metode, dan materi pembelajaran walau hanya dengan kurikulum yang sederhana.

-----------

Demikian makalah Profesionalisme Guru yang semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

1 Comments

Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa santun

  1. Artikel yang sangat bermanfaat sekali.
    Salam kenal dari saya, Guru MI IQRO Garut.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa santun

Previous Post Next Post